A. Definisi
Karbohidrat
Karbohidrat
biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat yang
dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan keton. Karbohidrat biasa
disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula.
Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat. Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y.
Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses fotosintesis.[1][1]
x CO2
+ y H2O + energi matahari ͢ Cx
(H2O)y + x O2
Karbohidrat
adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil. Yang tergolong
karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu oligosakarida dan
polisakarida. Berdasarkan letak gugus karbonilnya, dapat dibedakan 2 jenis
monosakarida yaitu: aldosa yang gugus karbonilnya berada di ujung rantai dan
berfungsi sebagai aldehida dan keosa yang gugus karbonilnya berlokalisasi di
dalam rantai[2][2].
B. Fungsi
Karbohidrat
Karbohidrat
mempunyai beberapa fungsi yakni:[3][3]
1.
Sumber bahan bakar.
2.
Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain pada
beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
3.
Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4.
Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5.
Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6.
Membantu proses penyerapan kalsium.
7.
Sebagai materi pembangun.
8.
Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C
lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
9.
Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan
penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
10. Sebagai
pelumas sendi kerangka.
C. Klasifikasi Karbohidrat
Jika
diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak
mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau
lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa
penyusunnya yaitu monosakarida, oligosakarida, oligosakarida dan
polisakarida.[4][4]
1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida
adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa
monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi
senyawa gula yang lebih sederhana.[5][5]
Contoh:
glikosa dan fruktosa.
Monosakarida
dapat diklasifikasikan menjadi dua:[6][6]
a.
Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.
Ø Monosakarida
yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
Ø Monosakarida
yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Ø Monosakarida
yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Ø Monosakarida
yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
b.
Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan
aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O) berada di
ujung rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya
berada selain dari pada diujung.
Ø Monosakarida
yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
Ø Monosakarida
yang mengandung gugus keton disebut ketosa
Kedua
klasifikasi tersebut sering digabungkan.
Contoh:

2. Disakarida
Disakarida
terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4
dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam
karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa.
Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida
dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa
contoh disakarida yakni:[7][7]
a.
Sukrosa.
Sukrosa
terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan
enzim sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b.
Laktosa.
Laktosa
(gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa
(galaktosa + glukosa = laktosa).
c.
Maltosa.
Maltose
termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji
gandum yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul
glukosa (gukosa + glukosa = maltose).
3. Oligosakarida.
Senyawa yang
termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10 monosakarida, yaitu trisakarida
yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari
empat molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa tang
terdiri atas tiga molekul monoakarida yamg berikatan yaitu
galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom karbon nomor
1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon
nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.[8][8]
4. Polisakarida.
Polisakarida
terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida
mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang
dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo
polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida.
Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa
polisakarida dapat larut dalam air.[9][9]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar